einstein..
ya nama itu akan jadi orang yang kesekian yang aku cintai dan tak
terbalaskan
einstein itu nama samaran, ya karena itu nama dari satu situs sosialnya dia.
einstein itu nama samaran, ya karena itu nama dari satu situs sosialnya dia.
aku suka banget sama nih anak, karena dia itu pinter, baik, kece,
sayang sama saudaranya,sederhana, sempurna lah.
ya aku hanya bisa bicara kalau aku cinta sama kamu lewat sini,
karena aku sadar aku tidak pantas untuk kamu. kamu yang punya karakter seperti
itu tidak mungkin dapat bersatu dengan aku yang jelek, hitam,jerawatan,tidak
terlalu pinter seperti kamu. kamu yang disukai banyak cewek, termasuk temanku,
ya temanku, biarlah aku harus mengalah demi temanku. dan sayangnya kamu sudah
mempunyai incaran dengan anak sekolah sebelah, ya dia cantik dan kamu telah
mencintainya sejak lama.
aku mengenal sekali karakter kamu
dari teman-temanku, mereka setia sekali,perhatian benar-benar
persahabatn yang tak mungkin terlupakan dengan aku dinda, nada, balqis,
neni, suci, vio, virda, dhani. merekalah yang aku sayangi, mereka sudah aku
anggap saudara aku.
ya kembali lagi ke einstein, aku
sayang kamu, aku cinta, tapi aku malu mengungkapkannya. sekali lagi aku merasa
aku tidak pantas. kamu gimana sama aku? apa punya perasaan yang sama? atau
malah kamu mungkin setelah membaca ini kamu akan berkata kotor*misoh*, dan
ilfil ke aku dan langsung pengen marah ke aku. tapi tunggu sebentar, tahan dulu
amarahmu, tahan yaa. setelah membaca ini kamu boleh marah. tapi baca lo ya.
aku menemukanmu disana, sedang
berbincang dengan teman dekatku bercanda, disitu aku melihat keramahanmu ke
cewek, kamu baik dan disanalah aku mulai menyukaimu. aku telah menemukan
seorang yang bisa dibilang perfect. aku bodoh, aku bodoh, aku telah menaruh
harapan yang besar ke kamu.itulah kebodohanku yang pertama.
Kebodohanku yang kedua adalah
mencintaimu. Ya, dengan frekuensi bertemu sesering itu dan kenyataan bahwa aku
melakukan kebodohan awal dengan ‘mengagumimu’, sepertinya memang tinggal
menunggu waktu sampai tahap aku mencintaimu. Dan waktunya sudah datang
sekarang. Sebenarnya aku belum siap, tapi kenyataannya, kedatangannya memang
terlalu cepat. Dan hatiku yang jatuh itu, aku menunggu untuk kamu tangkap.dan
itu tidak akan mungkin, aku terlalu berharap.
Kebodohanku yang ketiga
adalah masih mencintaimu. Ya. Bahkan ketika perempuan itu datang dan
mengambilmu dari semua kesempatan kita bertemu, aku masih juga mencintaimu.
Berpura-pura sangat tahu bahwa cintamu kepada perempuan itu adalah sementara.
Cepat atau lambat cintamu akan pudar dan kemudian menangkap hatiku yang jatuh
sudah terlalu lama. Jadi, aku akan membiarkan hatiku tetap mengambang dan
melayang terus di sekitarmu. Aku akan menunggu.layaknya jemuran. aku sayang kamu
Kebodohanku yang kesekian adalah
itu, masih menunggumu. Sialnya, ternyata cintamu tidak segera memudar. Kamu,
berbahagia dengannya. Menikmati setiap menit kebersamaanmu dengannya. Hingga
pada suatu malam, dalam kelelahan dan kesakitan yang sangat karena terus
menunggu, aku kemudian berbincang dengan hati dan pikiranku. Ini harus
berhenti. Semakin lama aku melakukan ini--terus menunggumu, semakin lama juga
aku sakit hati. Kami--aku, hati, dan pikiranku, kemudian memutuskan untuk mulai
hari ini berhenti mencintaimu. Ini keputusan bulat. Titik. itulah keputusanku
pada waktu malam itu saat aku dengar kamu akan menyatakan cinta kepada
perempuan yang sudah lama jadi gebetanmu.
Kebodohanku yang keenam adalah
melanggar keputusanku sendiri dengan memilih untuk tetap mencintaimu. Ya. Ini
terasa bodoh sekali. Keputusan yang diperhitungkan secara matang, aku langgar
sendiri. Ternyata, aku lebih memilih terus sakit hati daripada pergi. Ternyata,
untuk beberapa waktu kemudian aku harus bersiap untuk terus menerus sakit
hati. aku sayang kamu jangan pernah marah dengan aku, aku memang tak
sebaik cewek incaranmu.
sudah ya aku berharap
kebodohanku ini tidak berlanjut, dengan cara kamu menerima hatiku yang telah
jatuh menuju kamu. dan menghapus semua harapan dan masih banyak hal yang
membuat aku tergila-gila sama kamu einstein, aku syang kamu. maaf jika aku
alay, gatel. tapi ini bener-bener dari hatiku. terserah kamu mau bilang apa.
aku terima semua resiko dalam mencintaimu, sekali lagi maaf yaa. . maaf jika
aku alay, aku mengerti itu. aku juga tidak pantas untuk kamu. aku mengerti itu
semua. tapi setidaknya hatiku sekarang sudah radak tenang karena aku sudah
mengungkapkannya lewat tulisan ini.karena aku tidak berani mengungkapkannya
secara langsung jika kamu membacanya maaf ya jika kamu jijik membacanya, maaf
sekali aku sayang kamu. MAAF YA EINSTEIN :)
0 komentar:
Posting Komentar