Sabtu, 15 Desember 2012

143 einstein (•ˆ⌣ˆ•)


einstein..
ya nama itu akan jadi orang yang kesekian yang aku cintai dan tak terbalaskan
einstein itu nama samaran, ya karena itu nama dari satu situs sosialnya dia.
aku suka banget sama nih anak, karena dia itu pinter, baik, kece, sayang sama saudaranya,sederhana, sempurna lah. 
ya aku hanya bisa bicara kalau aku cinta sama kamu lewat sini, karena aku sadar aku tidak pantas untuk kamu. kamu yang punya karakter seperti itu tidak mungkin dapat bersatu dengan aku yang jelek, hitam,jerawatan,tidak terlalu pinter seperti kamu. kamu yang disukai banyak cewek, termasuk temanku, ya temanku, biarlah aku harus mengalah demi temanku. dan sayangnya kamu sudah mempunyai incaran dengan anak sekolah sebelah, ya dia cantik dan kamu telah mencintainya sejak lama.
aku mengenal sekali karakter kamu dari teman-temanku, mereka setia sekali,perhatian benar-benar persahabatn yang tak mungkin terlupakan  dengan aku dinda, nada, balqis, neni, suci, vio, virda, dhani. merekalah yang aku sayangi, mereka sudah aku anggap saudara aku.
ya kembali lagi ke einstein, aku sayang kamu, aku cinta, tapi aku malu mengungkapkannya. sekali lagi aku merasa aku tidak pantas. kamu gimana sama aku? apa punya perasaan yang sama? atau malah kamu mungkin setelah membaca ini kamu akan berkata kotor*misoh*, dan ilfil ke aku dan langsung pengen marah ke aku. tapi tunggu sebentar, tahan dulu amarahmu, tahan yaa. setelah membaca ini kamu boleh marah. tapi baca lo ya.
aku menemukanmu disana, sedang berbincang dengan teman dekatku bercanda, disitu aku melihat keramahanmu ke cewek, kamu baik dan disanalah aku mulai menyukaimu. aku telah menemukan seorang yang bisa dibilang perfect. aku bodoh, aku bodoh, aku telah menaruh harapan yang besar ke kamu.itulah kebodohanku yang pertama.
Kebodohanku yang kedua adalah mencintaimu. Ya, dengan frekuensi bertemu sesering itu dan kenyataan bahwa aku melakukan kebodohan awal dengan ‘mengagumimu’, sepertinya memang tinggal menunggu waktu sampai tahap aku mencintaimu. Dan waktunya sudah datang sekarang. Sebenarnya aku belum siap, tapi kenyataannya, kedatangannya memang terlalu cepat. Dan hatiku yang jatuh itu, aku menunggu untuk kamu tangkap.dan itu tidak akan mungkin, aku terlalu berharap.
 Kebodohanku yang ketiga adalah masih mencintaimu. Ya. Bahkan ketika perempuan itu datang dan mengambilmu dari semua kesempatan kita bertemu, aku masih juga mencintaimu. Berpura-pura sangat tahu bahwa cintamu kepada perempuan itu adalah sementara. Cepat atau lambat cintamu akan pudar dan kemudian menangkap hatiku yang jatuh sudah terlalu lama. Jadi, aku akan membiarkan hatiku tetap mengambang dan melayang terus di sekitarmu. Aku akan menunggu.layaknya jemuran. aku sayang kamu
Kebodohanku yang kesekian adalah itu, masih menunggumu. Sialnya, ternyata cintamu tidak segera memudar. Kamu, berbahagia dengannya. Menikmati setiap menit kebersamaanmu dengannya. Hingga pada suatu malam, dalam kelelahan dan kesakitan yang sangat karena terus menunggu, aku kemudian berbincang dengan hati dan pikiranku. Ini harus berhenti. Semakin lama aku melakukan ini--terus menunggumu, semakin lama juga aku sakit hati. Kami--aku, hati, dan pikiranku, kemudian memutuskan untuk mulai hari ini berhenti mencintaimu. Ini keputusan bulat. Titik. itulah keputusanku pada waktu malam itu saat aku dengar kamu akan menyatakan cinta kepada perempuan yang sudah lama jadi gebetanmu.
Kebodohanku yang keenam adalah melanggar keputusanku sendiri dengan memilih untuk tetap mencintaimu. Ya. Ini terasa bodoh sekali. Keputusan yang diperhitungkan secara matang, aku langgar sendiri. Ternyata, aku lebih memilih terus sakit hati daripada pergi. Ternyata, untuk beberapa waktu kemudian aku harus bersiap untuk terus menerus sakit hati.  aku sayang kamu jangan pernah marah dengan aku, aku memang tak sebaik cewek incaranmu. 
sudah ya aku berharap kebodohanku ini tidak berlanjut, dengan cara kamu menerima hatiku yang telah jatuh menuju kamu. dan menghapus semua harapan dan masih banyak hal yang membuat aku tergila-gila sama kamu einstein, aku syang kamu. maaf jika aku alay, gatel. tapi ini bener-bener dari hatiku. terserah kamu mau bilang apa. aku terima semua resiko dalam mencintaimu, sekali lagi maaf yaa. . maaf jika aku alay, aku mengerti itu. aku juga tidak pantas untuk kamu. aku mengerti itu semua. tapi setidaknya hatiku sekarang sudah radak tenang karena aku sudah mengungkapkannya lewat tulisan ini.karena aku tidak berani mengungkapkannya secara langsung jika kamu membacanya maaf ya jika kamu jijik membacanya, maaf sekali aku sayang kamu. MAAF YA EINSTEIN :)



0 komentar:

Posting Komentar