Senin, 29 Oktober 2012

drama


Ku Lakukan Demi Ibu

Para Pelaku :
1.    Galuh            : Keras kepala, saudara tiri dari Dinda, anak kandung dari IbunVika, tidak      menyukai Agiel, Suhartini, dan Bu Fatimah, siswa kelas 8C, berpenampilan tomboi, suka berkata kasar, berambut panjang.       
2.    Dinda           : Keras kepala, anak tiri dari Ibu Vika, tidak menyukai Agiel, Suhartini, dan Bu Fatimah, siswa kelas 8C, berpenampilan tomboi, suka berkata kasar, berambut pendek.                          
3.    Agiel             : Anak dari Kepala Sekolah, kurus, suka membela yang benar.
4.    Suhartini       : Berjilbab, tidak mudah terpengaruh, tinggi, tidak suka dengan kelakuan Dinda dan Galuh
5.    Bu Fatimah   : Guru Bahasa Indonesia kelas 8 sekaligus wali kelas 8C, berjilbab, ramah.
6.    Bu Vika        : Ibu dari Galuh dan Dinda, sakit parah, sabar, berjilbab.


Pada suatu hari, sebelum bel masuk berbunyi Dinda dan Galuh sedang asyik mengobrol. Mereka membicarakan tentang guru Bahasa Indonesia yang tidak mereka senangi.

1.    Galuh            : Din, nanti ada pelajarannya Bu Timah ya?
2.    Dinda           : Hehe... Kamu bisa aja kamu Luh. Iya nanti ada pelajarannya Bu Timah nyebelin itu.

Saat mereka asyik mengobrol, bel masuk berbunyi. Kemudian Agiel datang. Mereka pun menghadang Agiel di depan pintu.

3.    Galuh           : Lihat Din! Anak manja ini baru datang. Mentang-mentang anaknya Kepala         Sekolah jadi bisa seenaknya sendiri ya? (sedikit membentak)
4.    Dinda          : Iya. Enak banget ya jadi anaknya Kepala Sekolah. Semua peraturan nggak ditaati. (dengan nada sinis).
5.    Agiel            : (mencoba membela diri) Enggak kok. Aku telat karena tadi jalanan macet. Bukannya aku sengaja buat datang telat.
6.    Galuh            : (tetap tidak percaya) Alahh... Jangan banyak alasan deh!

Tiba-tiba terlihat Bu Fatimah berjalan menuju ke arah kelas 8C

7.    Dinda           : Galuh.. Ada Bu Timah tu. Ayo kita baris daripada kita dapet masalah! (Sambil menarik-narik tangan Galuh)
8.    Galuh            : (tidak percaya) Mana...mana? Ayo keluar Din! Hari ini kamu masih beruntung anak manja.

Saat jam pelajaran Bahasa Indonesia dimulai, Bu Fatimah mengabsen siswa dan memberitahukan bahwa hari ini ulangan

9.    Bu Fatimah     : Anak-anak, ada yang tidak masuk?
10.    Semua siswa   : Tidak ada Bu. (dengan lantang)
11.    Bu Fatimah     : Hari ini ulangan ya? Ayo masukkan semua buku kalian dan keluarkan kertas ulangannya!
12.    Galuh              : Aduh Din, aku lupa kalau hari ini ulangan. Tadi malam aku tidak belajar (cemas)
13.    Dinda              : Aku juga. (dengan nada cemas)
14.    Bu Fatimah     : Ayo Dinda, Galuh masukkan buku kalian dan keluarkan kertas ulangannya!
15.    Dinda&Galuh : Iii..ya, Bu. (terbata-bata)

Ulangan sudah berlangsung cukup lama. Dan tidak terasa waktu kurang 20 menit lagi

16.    Bu Fatimah     : Ayo anak-anak, waktunya kurang 20 menit lagi. (sambil melihat jam tangannya)
17.    Galuh              : Gimana ini Din? Aku belum selesai. Setengahnya pun belum selesai.  (bingung)
18.    Dinda              : Aduh... iya nih. Aku juga belum.

Saat kebingunan, Galuh melihat Suhartini dengan mudahnya mengerjakan soal.

19.    Galuh              : Din... Lihat tuh si Surti. Sepertinya dia dengan mudah menjawab soalnya.   Pasti dia sudah selesai (bisik-bisik).
20.    Dinda              : Hemz... Iya. Pasti anaknya sudah selesai.

Kemudian ...

21.    Dinda              : Eh, Surti! Kamu sudah selesai ya?
22.    Suhartini         : Kalau iya kenapa?
23.    Dinda              : Pinjam dong kertas ulangnnya! (memaksa)
24.    Suhartini         : Enak aja. Emangnya kamu tidak belajar?
25.    Galuh              : Alahh... Tidak usah banyak omong . Cepat berikan kertas ulanganmu!
(membentak).
26.    Suhartini         : Sekali tidak mau ya tetap tidak mau. Emang kamu nggak ngerti ya? (sinis)
27.    Bu Fatimah     : Ayo anak-anak jangan ramai. Koreksi pekerjaan kalian. Waktunya kurang 5 menit lagi!

Galuh dan Dinda masih belum menyelesaikan pekerjaan mereka. Sedangkan waktunya sudah habis.

28.    Dinda              : Sini kertas ulangnnya! (merebut kertas ulangan milik Suhartini)
29.    Suhartini         : Jangan! Aku mau ngumpulin sekarang.
30.    Galuh              : Awas aja waktu istirahat! (mengancam)
31.    Bu Fatimah     : Galuh, Dinda mana pekerjaan kalian? Ayo cepat kumpulkan! Waktunya sudah habis. (siap-siap meninggalkan kelas).

Saat istirahat, Dinda dan Galuh kembali mengganggu Suhartini di kantin.

32.    Galuh              : Eh, anak sombong. Urusan kita yang tadi belum selesai (dengan wajah marah dan kesal).
33.    Dinda              : Yap, betul itu. Sebagai gantinya, sini semua uang yang kamu miliki. Berikan kepada kami! (memaksa).
34.    Suhartini         : Jangan, ini uang milik Ibuku (meyakinkan mereka).
35.    Dinda              : Emang ada urusannya sama kita? (tetap memaksa).

Melihat kejadian itu, Agiel yang juga berada di kantin merasa kasihan kepada Suhartini. Dan kesal dengan kelakuan Dinda dan Galuh.

36.    Agiel               : (memotong pembicaraan mereka). Ada apa sih ini? Kok ribut-ribut di kantin. Emang nggak malu diliyatin sama anak-anak yang lain?
37.    Galuh              : Apa urusannya sama kamu? Mau jadi pahlawan ya? (melihat Agiel dengan sinis).
38.    Agiel               : Bukannya gitu. Kan Suhartini juga temenku, jadi wajarkan kalau aku membela dia.
39.    Dinda              : Teman apa teman? (sambil membentak).
40.    Galuh              : Alahh.. Jangan banyak alasan deh. Sana pergi! Jangan ikut campur! (membentak).

Setelah itu Agiel terpaksa meninggalkan Suhartini dan langsung menemui Bu Fatimah di ruangannya.

41.    Agiel               : Bu gaswat! Eh salah gawat, Suhartini diganggu sama Dinda dan Galuh di kantin.
42.    Bu Fatimah     : Apaa? (dengan wajah kaget). Ayo antar Ibu kesana (dengan terburu-buru
menuju ke kantin).

               Sesampainya di kantin.

43.    Bu Fatimah     : Aduhh... apa-apaan ini kalian? (dengan nada membentak). Dinda..Galuh cepat ke ruangan saya.
44.    Dinda&Galuh : Iya Bu. (dengan wajah tanpa bersalah).

Lalu Dinda dan Galuh pergi menuju ruangan Bu Fatimah.

45.    Dinda&Galuh : Permisi Bu. (dengan wajah pura-pura bersalah).
46.    Bu Fatimah     : Ayo masuk! (dengan wajah agak kesal).
47.    Dinda&Galuh : Iya Bu. (sambil berjalan menuju Bu Fatimah).
48.    Bu Fatimah     : Kalian ini apa-apaan, perilaku kalian seperti anak kecil. Ingat kalian itu sudah kelas 8. Apalagi sebentar lagi ada ujian kenaikan kelas. (Menasehati Dinda dan Galuh).
49.    Dinda&Galuh : Iya maafkan kami Bu. (dengan wajah pura-pura bersalah).
50.    Bu Fatimah     : Untuk kali ini kalian Ibu maafkan, tapi jangan diulangi lagi. Dan Ibu berikan surat ini kepada kalian. Tolong berikan kepada orang tua kalian. (dengan nada yang ramah dan sudah memaafkan Dinda dan Galuh).
51.    Dinda&Galuh : Baik Bu. (lalu pergi keluar ruangan).

Kemudian bel pulang sekolah berbunyi. Anak-anak keluar dari kelas masing-masing lalu pulang. Di kelas 8C terlihat Dinda dan Galuh sedang merobek-robek surat yang ternyata itu surat dari Bu Fatimah.

52.    Dinda              : Luh, kita harus robek surat ini, tapi jangan sampai ada yang tahu. (sambil mengambil suart dari Bu.Fatimah yang ada di tasnya).
53.    Galuh              : Siiiph Ayo cepetan buang robekkannya! (sambil memasukkan robekan surat kedalam tas plastik).
54.    Dinda              : Mana tas plastiknya! (menarik tas plastik yang adadi tangan Galuh)
55.    Galuh              : Cepatan buang sana ! (berteriak memberitahu Dinda)

Setelah selesai membuang robekan surat dari Bu.Fatimah Galuh dan Dinda pulang ke rumah mereka. Besoknya mereka masuk ke sekolah dan mengganggu anak 8C dengan memalaki mereka termasuk Suhartini dan Agiel. Mengetahui itu Bu.Fatimah memanggil Dinda dan Galuh untuk ke ruangannya setelah pulang sekolah.

56.    Dinda&Galuh : Permisi Bu(sambil membuka pintu).
57.    Bu.Fatimah     : Masuk. (dengan wajah sinis). Kalian harus berapa kali saya beritahu dan mengapa orangtua kalian tidak datang? (dengan nada sedikit marah).
58.    Dinda              : Maaf Bu, ibu kami tidak bisa datang. (pura-pira merasa bersalah).
59.    Galuh              : Iya Bu, ibu kami sedang sakit. (meyakinkan Bu.Fatimah).
60.    Bu.Fatimah     : Baiklah kalian ibu beri surat skorsing 3 hari.
61.    Dinda&Galuh : Tapi Bu,,, (dengan wajah cemas).
62.    Bu.Fatimah     : Tidak ada tapi-tapian! (dengan nada sedikit membentak)
63.    Dinda&Galuh : Baik Bu, kami permisi (dengan perasaan marah kepada Bu.Fatimah)

Besoknya Dinda dan Galuh tidak masuk sekolah karena diskor.Tetapi mereka bilang kepada ibunya jika, guru-guru sedang ada rapat. Serta besok dan lusa kelas 9 tryout di sekolah. Jadi siswa kelas 7 dan 8 diliburkan. Kemudian sekitar jam 3 sore Bu.Fatimah datang ke rumah Dinda dan Galuh.

64.    Bu.Fatimah     : Assalamuailaikum. (sambil mengetuk pintu).
65.    Ibu Vika         : Waalaiakumsalam. (membuka pintu).Cari siapa ya Bu? (sambil batuk-batuk)
66.    Bu.Fatimah     : Saya gurunya Dinda dan Galuh. (dengan nada yang ramah)
67.    Ibu Vika         : Maaf Bu, Dinda dan Galuh tidak ada di rumah.
68.    Bu.Fatimah     : Tenang saja Bu, saya tidak sedang mencari Dinda dan Galuh. Tetapi saya ingin berkonsultasi tentang perilaku Dinda dan Galuh. (dengan wajah yang agak kaget dengan keadaan Ibu Dinda dan Galuh yang dilihatnya )   
69.    Ibu Vika         : Ooo Kalau begitu masuk dulu Bu.Guru! (sambil batuk-batuk)
70.    Bu.Fatimah     : Iya Bu, terima kasih.

Bu.Fatimah dan Bu.Vika berbincang-bincang tentang perilaku Dinda dan Galuh dan ternyata perilaku Dinda dan Galuh di rumah sangat berbeda dengan perilakunya di sekolah. Bahkan Ibu Vika sangat kaget saat di beritahu tentang perilaku Dinda dan Galuh di sekolah.


71.    Ibu Vika         : Apa benar itu Bu.Guru, padahal di rumah mereka selalu membantu saya. Tapi, mulai kapan mereka seperti itu. (dengan raut wajah kaget)
72.    Bu.Fatimah     : Mulai kelas 8 ini Bu. (merasa kasihan kepada Bu.Vika)
73.    Ibu Vika         : Apa mungkin itu karena perceraian saya dengan suami saya. (merasa bersalah)
74.    Bu.Fatimah     : Ya, itu bisa saja terjadi Bu.

Karena terlalu merasa bersalah Bu.Vika menangis Kemudian beliau batuk dan mengeluarkan darah dan pingsan.

75.    Bu.Fatimah     : Ibu tidak apa-apa? (bingung dan cemas)

Tiba-tiba Dinda dan Galuh datang mereka terkejut melihat keadaan ibu mereka yang seperti itu.

76.    Dinda&Galuh : Ibu mengapa bisa begini! (sambil menangis)
77.    Bu.Fatimah     : Dinda, Galuh ayo cepat bantu ibu bawa ibu kalian ke dalam mobil ibu! (dengan sangat mencemaskan keadaan ibu Dinda dan Galuh)
78.    Dinda&Galuh : Baik Bu. (dengan memapah ibunya)

Bu.Fatimah, Galuh, dan Dinda menuju ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, dokter memberitahu Dinda dan Galuh jika keadaan ibunya kritis. Mengetahui hal itu, Dinda dan Galuh Sedih dan sangat merasa bersalah. Mereka pun bertaubat dan sejak kejadian itu, mereka berubah menjadi anak yang baik, ramah, dan banyak teman yang menyukainya. Setelah seminggu ibunya koma, akhirnya ibu mereka bangun dari komanya karena do’a dari Dinda dan Galuh. Setelah dibolehkan pulang oleh dokter, Ibu.Vika kembali ke rumah.

79.     Bu.Vika         : Dinda, Galuh ibu senang kalian sudah berubah. Kata Bu.Fatimah kalian sudah merubah semua perilaku kalian menjadi lebih baik. (dengan tersenyum bangga)
80.    Dinda&Galuh : Semua ini ku lakukan demi ibu.(dengan memeluk ibu mereka)

Mereka hidup dengan bahagia kembali.





The End
 

Nama Anggota :

 
v Dinda Ayu Salsabila (10)
v Dyah Galuh C.K.S    (11)
v Fatimah Azzahra       (14)
v M. Agiel Affan          (18 )
v Suhartini Nur A.       (25)
v Vika Dwi Nur A.      (27)

                                                                                                  


0 komentar:

Posting Komentar